Berdasakan amanat Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021, pemerintah daerah dapat membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDa) secara mandiri maupun dapat bergabung dengan fungsi penunjang pemerintahan lainnya untuk menjalankan kebijakan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan serta invensi dan inovasi yang terintegrasi di daerah. Keberadaan BRIDa di daerah diharapkan dapat mensinergikan pemanfaatan hasil riset dan inovasi untuk menyelesaikan isu strategis daerah guna mendorong peningkatan daya saing daerah.

BRIDa diharapkan dapat mensinergikan pemanfaatan hasil riset dan inovasi yang selama ini belum optimal sehingga diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mempercepat implementasinya sebagai dasar perencanaan pembangunan. Pemanfaatan hasil riset dan inovasi akan menjadikan proyeksi target dalam perencanaan pembangunan akan lebih sesuai dengan kondisi riil dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka BRIDa seharusnya tidah hanya sebagai pelaku riset dan inovasi namun harus mampu mengkoordinasikan kegiatan riset dan inovasi yang telah ada baik di pusat maupun daerah dan juga yang ada perguruan tinggi, swasta maupun masyarakat agar dapat diimplementasikan di daerah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah bergerak cepat untuk menindaklanjuti Perpres 78/2021 dalam membentuk BRIDa. Mulai pertengahan Tahun 2021, pemprov sudah menyampaikan rencana tersebut kepada DPRD dan ditindaklanjuti dengan pembentukan panitia khusus untuk membahas rencana pendirian BRIDa. Setelah hampir setahun berproses dengan dinamika politik yang sangat dinamis, akhirnya pada tanggal 22 Juni 2022 peraturan daerah terkait pembentukan BRIDa sudah diparipurnakan dan saat ini ditindaklanjuti dengan proses penyusunan Peraturan Gubernur untuk menyusun struktur dan tugas pokok fungsi organisasi BRIDa.

Pembentukan BRIDa Provinsi Jawa Tengah didukung sepenuhnya oleh Bapak Gubernur yang ingin mencontoh keberhasilan Korea Selatan dalam mengembangkan dan memanfaatkan hasil riset dan inovasi untuk mempercepat menjadi Negara dengan ekonomi maju. Berdirinya BRIDa diharapkan akan menjadi trigger dalam pembangunan daerah melalui pemanfaatan produk unggulan daerah sehingga mampu menciptakan daya saing yang berkesinambungan.

Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pembentukan BRIDa, selain kelembagan juga disiapkan SDM yang berkompeten sesuai kebutuhan dengan memberikan kesempatan secara terbuka untuk bergabung dalam BRIDa. Alokasi anggaran yang cukup sudah disiapkan untuk mendukung berjalannya tugas dan fungsi BRIDa sesuai dengan kebutuhan bagi pembangunan Jawa Tengah. Kekurangan sumberdaya di daerah akan dipenuhi melalui kolaborasi pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki oleh berbagai stakeholders terkait yang ada di daerah

Untuk mendukung dan mengoptimalkan peran dan fungsi BRIDa, campur tangan pemerintah pusat melalui BRIN masih tetap diperlukan bagi daerah melalui pendampingan maupun fasilitasi program/kegiatan. Arahan dan bimbingan pusat akan menjadi panduan bagi daerah agar tumbuh dan berkembangnya BRIDa sesuai dengan tujuan awal pembentukannya.

Pemerintah pusat juga perlu memberikan standar operasional prosedur yang jelas antara BRIN dan BRIDa untuk memperkuat peran dan fungsinya. Kejelasan hubungan dan pembagian kewenangan kebijakan riset dan inovasi antara pusat dan daerah akan lebih memperjelas posisi BRIDa sebagai kolaborator fungsi riset dan inovasi di daerah. 

Pembentukan BRIDa jangan hanya menjadi ceremony perubahan nomenklatur namun tidak diikuti revolusi dalam perubahan mindset, tugas dan fungsi serta positioning organisasi. BRIDa harus mampu berorientasi outward looking untuk mengoptimalkan berbagai hasil riset dan inovasi yang sudah ada di berbagai lembaga guna dioptimalkan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah.

Perubahan peran dan visi diperlukan BRIDa sebagai menjadi titik balik penguatan fungsi riset dan inovasi yang selama ini sudah dilakukan oleh pemerintah daerah melalui fungsi penunjang penelitian dan pengembangan. Kelembagaan BRIDa yang baru harus mampu menampilkan citra yang baru dan lebih baik agar stigma litbang itu sulit berkembang akan menjadi semakin elit dan membanggakan.

Pelaksanaan kegiatan dialog ini merupakan salah satu upaya untuk bertukar ide dan gagasan dalam rangka mempersiapkan peran dan fungsi BRIDa agar lebih optimal dalam mendukung kolaborasi dalam pemanfaatan hasil riset dan inovasi yang implementatif untuk mempercepat capaian pembangunan daerah. Oleh karena itu, peran aktif serta sumbang saran dan masukan para peserta sangat kami harapkan.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *