Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia non produktif. Bila bonus demografi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka dapat berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 diketahui bahwa persoalan kemiskinan dan pengangguran  menjadi isu strategis bagi pemerintah daerah terbuka mencapai akngka 4,15% pada bulan Februari 2017 (BPS, 2017). Secara spesifik, tingkat pengangguran di kalangan kaum mudah di Jawa Tengah masih relatif tinggi. Usia produktif pada rentang umur 15-30 tahun di Jawa Tengah yang memiliki tingkat kesejahteraan rendah berjumlah 2.8 juta orang, dimana 1,7 juta orang diantaranya dalam kondisi menganggur atau tidak memiliki penghasilan.

Guna mengatasi persoalan di atas, saat ini telah ada kerangka kemitraan strategi di bidang pembangunan ketenagakerjaan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat (USAID atau United State of America for Internasional Development). Keraka kemitraan tersebut berbentuk MoU untuk membantu pemerintah Indonesia guna memperkuat koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusi melalui proyek SINERGI (Strengthening Coordination for Inclusive Workforce Development in Indonesia).

Proyek SINERGI bertujuan untuk meningkatkan akses informasi dan pelatihan kerja yang berkualitas guna memberikan kesempatan pada kaum muda kurang mampu secara ekonomi dan rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas, guna memasuki dunia kerja. Selain itu, proyek SINERGI juga bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusi di Jawa Tengah dalam rangka membekali dan meningkatkan akses bagi kaum muda dari golongan kurang mampu dan rentan agar mereka memiliki keahlian/ketrampilan kerja yang dibutuhkan untuk mendapat pekerjaan. Melalui SINERGI diharapkan memberikan perbaikan pada evektivitas koordinasi pembangunan ketenagakerjaan inklusif sehingga kaum muda dari golongan ekonomi lemah dan rentan akan memiliki kemampian dan kesepakatan yang setara (equal) untuk kelur dari kemiskinan.

Hasil MoU USAID dapat dilihat disini ==> view

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *