Bappeda Provinsi Jawa Tengah mengadakan Rapat Koordinasi Inovasi Daerah dilaksanakan secara luring dan daring. Acara ini bertujuan untuk membahas hasil evaluasi penyelenggaran daerah dan rencana pelaksanaan penyelenggaraan inovasi 2023 antara Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Memperhatikan hasil evaluasi pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) melalui pemberian Penghargaan Innovation Goverment Award (IGA) yang diadakan Kementerian Dalam Negeri sebagai representasi penilaian atas pelaporan penyelenggaraan inovasi daerah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. Hasil evaluasi rata-rata indeks inovasi daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari capaian 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah pada tahun 2022 terdapat 5 Kabupaten (Wonogiri, Sragen, Temanggung, Blora dan Tegal) serta 1 Kota yaitu Kota Semarang yang mendapat predikat Sangat Inovatif. Sedangkan 29 Kabupaten/kota lainnya masuk Kategori Inovatif dan tidak ada Kabupaten/Kota dalam Kategori Kurang Inovatif.
Harapan ke depan Indeks Inovasi Daerah agar terus ditingkatkan, sehingga jumlah Kabupaten/Kota yang masuk Kategori Sangat Inovatif terus bertambah. Kendala utama selama ini adalah nilai kematangan inovasi belum optimal walaupun jumlah Inovasi yang dilaporkan Kabupaten/Kota cukup banyak tetapi belum sepenuhnya dapat mengangkat nilai Indeks Inovasi Daerah dikarenakan pemenuhan Eviden/Indikator belum maksimal. Oleh karena itu dalam pertemuan ini, Kabupaten/Kota diharapkan mendapatkan solusi dan strategi untuk meningkatkan Indeks Inovasi Daerah.
Pada pertemuan ini di samping membahas upaya peningkatan Indeks Inovasi Daerah, juga mensosialisasikan Kebijakan Managemen Talenta dan Peluang Pengembangan Kapasitas SDM Periset (Peneliti dan Perekayasa) di Daerah yang akan disampaikan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan substansi antara lain terkait:
- 1. Ruang Lingkup Manajemen Talenta BRIN dimana manajemen talenta BRIN merupakan salah satu program unggulan di Kedeputian SDM IPTEK;
- 2. Program-program unggulan Manajemen Talenta BRIN antara lain:
- Bantuan Riset Talenta (Barista), merupakan pemberian bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan riset kepada mahasiswa aktif tingkat akhir jenjang D4 hingga S3 untuk menyelesaikan tugas akhir yang berbasis kerjasama riset di unit kerja lingkungan BRIN.
- Degree by research (DbR), merupakan program untuk peningkatan kompetensi bagi ASN maupun Non-ASN agar mampu meningkatkan adopsi dan penguasaan riset dan inovasi.
- Post-Doctoral, merupakan program pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui mobilitas periset dalam bentuk kolaborasi riset di BRIN.
- Visiting Researcher, merupakan Program kolaborasi riset antara periset BRIN dengan periset dan praktisi di Perguruan Tinggi atau Industri.
- Research Assistant, merupakan Program mentoring kegiatan riset berbasis kolaborasi guna mendukung ekosistem riset dan inovasi.
Selanjutnya pada rapat Koordinasi Inovasi ini juga akan disampaikan Evaluasi Penyelenggaraan Inovasi tahun 2022 dan Rencana Program/Kegiatan Penyelenggaraan Inovasi tahun 2023 di Provinsi Jawa Tengah.
Permasalahan dan Tantangan Penyelenggaraan Inovasi Daerah diantaranya adalah Inovasi teknologi yang diciptakan oleh inovator belum seluruhnya langsung dapat diterapkan ditengah masyarakat atau dikemas sebagai sebuah produk siap pakai, masih dibutuhkan modifikasi, penyempurnaan, perekayasaan hingga uji coba/uji terap kepada kelompok sasaran spesifik (sekaligus calon user/pasar); Kapasitas/Kompetensi inventor dalam penyusunan drafting KI kurang memadai; Sebagian besar Kabupaten/Kota belum mempunyai inkubator dan sentra KI serta regulasi penyelenggaraan inovasi; Pendampingan KI bagi inventor kurang maksimal; Belum semua Kab/Kota berpartisipasi mengikuti pameran; belum terjalinnya kerjasama yang lebih erat antara inovator, tenaga ahli (praktisi/akademisi) dan pemerintah, pemerintah daerah, BRIN, BRIDA, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI); Masih kurangnya Kuantitas dan kualitas SDM Inotek (Peneliti, Perekayasa), Minimnya Sarana dan Prasarana Inovasi Teknologi.
Rencana kegiatan bidang inovasi tahun ini Subbid perekayasaan: Perekayasaan inovasi dan teknologi hasil krenova dan rekayasa; Business Technology Center di SMK semi Boarding; Pengembangan Perekayasaan Inotek yang bekerjasama dengan BRIN, PT, DUDI; kegiatan diprioritaskan untuk kabupaten dengan kemiskinan tinggi. Subbid Penerapan: Krenova dan penjaringan inovasi masyarakat; Inubator; Diseminasi inotek; Pengembangan Technopark; Ujicoba penerapan inotek; Jateng Inovatian Hub, kegiatan tematik sesuai kebutuhan di prioritaskan di Kabupaten dengan kemiskinan tinggi. Subbid Pelayanan: Fasilitasi Kekayaan Intelektual (pelatihan drafting KI, pendaftaran KI); Asistensi dan Diseminasi Inovasi (Bimtek IGA, Replikasi inovasi) dan Pameran Produk Inovasi.