Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen akan menyelaraskan dan melaksanakan program prioritasnya sesuai visi misi Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Tengah. Dengan visi “Jawa Tengah sebagai Provinsi Maju yang Berkelanjutan untuk Menuju Indonesia Emas 2045”, kepemimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin akan membawa 6 misi, 11 program prioritas, 22 program intervensi, 61 program aksi, dan 42 program taktis.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng Harso Susilo menuturkan, program prioritas merupakan program unggulan yang menjadi penopang utama keberhasilan pencapaian visi misi. Sebanyak 11 program prioritas itu akan diterjemahkan dengan berbagai program aksi yang lebih rigit.
Berikut 11 program prioritas yang akan diusung oleh Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin meliputi:
- Melahirkan pemerintahan yang Good Clear Government dan Collaborative Governance; 2. Pesantren obah melalui penambahan dana pengembangan pesantren; 3. Melahirkan ekosistem ekonomi syariah; 4. Desa maju dan berdaya; 5. Pembangunan infrastruktur; 6. Penanggulangan bencana dan keberlanjutan lingkungan; 7. Pupuk mudah bagi petani, subsidi solar bagi nelayan dan ketersediaan day care untuk buruh di Kawasan Industri; 8. Moderasi beragama dan wawasan kebangsaan; 9. Pelayanan kesehatan yang paripurna; 10. Taruna karya mandiri melalui program kartu zilenial untuk membuka lapangan kerja; 11. Pendidikan yang berkualitas dan merata.
Harso menuturkan, Pemprov Jateng akan langsung tancap gas pada program 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur. Setelah sambutan pertama kepala daerah di depan Paripurna DPRD Jateng, Pemprov Jateng langsung menyebarkan surat edaran Sekda untuk menyusun Rencana Strategi (Renstra).
“Di dalam Renstra ada panduan-panduan yang nantinya dipedomani dalam penyusunan Renstra SKPD. Baik itu masuk dalam indikator utama maupun indikator program. Salah satunya terkait pembiayaan yang masuk dalam penjabaran dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025, terkait dengan efisiensi dan efektivitas anggaran,” terangnya.
Lanjutnya, dalam efektivitas anggaran tersebut, bukanlah pemangkasan anggaran, akan tetapi realokasi anggaran atau penyaluran kembali anggaran pada program esensial atau prioritas Pemprov Jateng. Utamanya untuk membiayai prioritas program nasional serta mendukung Asta Cita Presiden, yang otomatis nantinya juga mendukung visi misi Gubernur Pak Ahmad Luthfi dan Pak Taj Yasin. Karena hal itu sudah selaras dan singkron dengan proyeksi Indonesia Emas 2045 yang maju dan berkelanjutan.
“Sehingga program nasional yang menjadi program prioritas daerah dapat terlaksana dalam 100 hari kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur yang langsung bermanfaat untuk masyarakat,” jelas Harso Susilo.
Ia menambahkan, terkait pemeriksaan/cek kesehatan gratis (CKG) itu, nantinya ditinjau bagaimana dukungannya di tingkat puskesmas. Pemprov Jateng sudah menginventarisir di Dinas Kesehatan, nantinya kelengkapan sarana-prasarana untuk periksaan kesehatan di semua usia dapat terpenuhi di puskesmas.
“Jika ada perlengkapan yang belum ada di puskesmas, akan kita (Pemprov Jateng) cukupi untuk mendukung program tersebut bermanfaat untuk masyarakat Jawa Tengah,” tegasnya.
Harso Susilo mengatakan, selain itu juga ada program dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. “Program menurunkan angka kemiskinan ini kita basisnya perdesa, harapannya selesai semuanya di Jawa Tengah. Jadi kita inventarisir potensi-potensi tiap desa. Mulai dari potensi pariwisata, UMKM, termasuk pelatihan yang mampu mendukung potensi itu apa saja,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, perbaikan layanan dasar akan menjadi fokus perhatiannya pada tahun awal bekerja. Di antaranya, perbaikan infrastruktur jalan, pendidikan, pertanian, dan sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut terangkum dalam 11 Program Prioritas Gubernur yang meliputi ekonomi, Infrastruktur, kesejahteraan rakyat, serta hukum dan pemerintahan.
“Layanan dasar yang harus dibenahi adalah infrastruktur jalan dan perbaikan gedung sekolah. Selain itu, pentingnya pembenahan infrastruktur pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan pembangunan SDM,” terang Gubernur Jateng Ahmad luthfi belum lama ini.
Ia menambahkan, Pemprov Jateng memiliki pekerjaan rumah (PR) yang banyak. Beberapa diantaranya aspek pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, pengentasan kemiskinan, peningkatan ekonomi, dan penguatan pelayanan publik. Disamping itu, persoalan utama yang harus ditanggulangi adalah kemiskinan.
Menurut data, tingkat kemiskinan pada September 2024 sebesar 9,58 persen atau 3,4 juta jiwa. Program yang akan digencarkan adalah pembenahan di bidang pendidikan yang diintegrasikan dengan program pusat, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), infrastruktur jalan,
Untuk jalan, menurutnya, harus segera ada akselerasi, mengingat Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan mudik. Karenanya, Luthfi menginstruksikan OPD terkait segera melakukan akselerasi.
Selain itu, ia akan menggandeng Pemkab dan Pemkot, untuk memastikan kondisi antara jalan nasional, provinsi, dan kabupaten /kota, berkesinambungan dan dalam kondisi mantap.
“Jalan mudik lebaran, jalan kita mulai dari Brebes, kalau mudik nasional kan sudah ada tol. Tetapi aglomerasi eks karesidenan kita maksimalkan. Misal Eks Karesidenan Pekalongan, Eks Karesidenan Semarang, Eks Karesidenan Solo itu Solo dan sekitarnya, harus maksimal, agar mudik tak hanya mudik nasional juga mudik regional,” ujarnya. (all)